Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 05:34:03【Resep】815 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(583)
Sebelumnya: BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
Selanjutnya: Stafsus: MBG
Artikel Terkait
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Hamas sebut perlintasan Rafah dibuka kembali pekan depan, 200.000 orang kembali ke Gaza utara
- Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom
- Pemkot Padang ingatkan SPPG disiplin jalankan prosedur MBG
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari
- ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
- PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
Resep Populer
Rekomendasi

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG

Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar